Search
Close this search box.
Search
Close this search box.
Berita Terbaru

MPBA IPMAFA Terima Kunjungan Studi Banding STAI Sunan Pandanaran Yogyakarta

Tingkatkan Kualitas, Dosen Magister PBA IPMAFA Adakan Ijtima’ Tansiqiy

Dirkamsel Korlantas Polri Bahas Program Keselamatan Berkendara di IPMAFA

Kembangkan Prodi, Fakultas Syari’ah IPMAFA Lakukan Kunjungan ke UIN Sunan Kalijaga

IPMAFA Hadiri Pembukaan AICIS 2024 di UIN Walisongo Semarang

Peringati Isra’ Miraj, Ma’had IPMAFA Angkat Bahaya Pemahaman Islam Reduksionis
Share
WhatsApp
Facebook
Twitter

Pemahaman Islam yang dangkal dan simbolik dapat menyebabkan krisis keagaman manusia secara umum. Kedangkalan tersebut dapat dilihat dari adanya pemahaman agama secara tekstual dengan mengesampingkan pemahaman kontekstual, bahkan sejumlah teks agama dipotong sana-sini untuk tujuan pragmatis pelakunya. Islam seperti ini lah yang dinamakan Islam Reduksionis yang sering berdampak negatif pada citra Islam dan Muslim itu sendiri.

Demikian salah satu pokok paparan Dr Moh. Yunus Masrukhin, Lc MA dalam peringatan Isra’ Miraj Nabi Muhammad Saw 1439H/2018M di Ma’had Institut Pesantren Mathali’ul Falah (IPMAFA), Kamis (19/4/2018). Pengajian dikemas dalam bentuk halaqah ilmiah dengan tema “Memahami Ulang Wahyu, menolak Islam Reduksionis”. Dr Yunus merupakan Dosen Pascasarjana UIN SUKA Jogja yang pakar dalam filsafat dan dunia keislaman.

Dalam paparannya, Yunus menekankan urgensi dalam menilik ulang wahyu karena melihat fenomena belakangan ini ada upaya-upaya yang mereduksi Islam baik yang disengaja ataupun tidak yang cenderung suka menjadikan Islam sebagai simbol daripada mengaplikasikannya sebagai akhlak.

Hal itu berbahaya terhadap generasi milenial seperti sekarang ini karena dapat mempengaruhi jiwa mereka. Dalam fase tersebut mereka cenderung mudah diombang-ambingkan keadaan, lebih mencari pengakuan sosial sesaat, tahap pencarian masa depan dan kemapanan tanpa adanya kedalaman pemahaman tentang Islam. Dengan begitu akan berakibat pada terjadinya politisasi pengetahuan ideologi.

Di akhir paparannya, Yunus berpesan untuk tidak pernah berhenti membaca berbagai jenis bacaan untuk menguji Islam pada diri seseorang. ,”Carilah bacaan dengan berbagai sudut pandang dan perspektif yang ada.” pesannya.

Meski dalam pembahasan tema berlangsung secara serius tetapi tetap cair sehingga membuat antusias para audience. Peserta meliputi semua santri Ma’had IPMAFA dan pesantren luar, pengajar, dosen serta beberapa keluarga sekitar Ma’had.