Redaksi IPMAFA – Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Institut Pesantren Mathali’ul Falah (IPMAFA) menggelar Pembekalan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Aula II IPMAFA pada Selasa – Rabu (25-26/06/2024). Acara bertajuk “Membangun Smart Village Berbasis Kearifan Lokal” tersebut diikuti oleh 206 peserta.
Ketua Panitia KKN IPMAFA 2024, Fajar Adhi Kurniawan, M.Si menyampaikan dalam acara tersebut juga turut hadir Warek III IPMAFA, Perwakilan Camat Juwana, Perwakilan Camat Keling, dan Ketua LPPM IPMAFA.
“Kami mengundang langsung narasumber dari 2 kecamatan yang akan ditempati KKN tahun ini, yaitu Kecamatan Juwana – Pati dan Kecamatan Keling – Jepara agar mahasiswa tau kondisi kecamatan yang akan ditempatinya nanti,” tutur Fajar.
Fajar menambahkan dari 206 peserta KKN nantinya akan terbagi menjadi 24 kelompok, 20 kelompok di Kecamatan Juwana dan 4 Kelompok di Kecamatan Jepara.
“Jepara hanya 4 desa sebagai sapu bersih dari KKN 2023 yang 4 desa tersebut tidak ditempati KKN tahun lalu,” imbuhnya.
Perwakilan Camat Juwana, Nunuk Widyarini, S.H, sebagai Kasubag Umum dan Kepegawaian menyampaikan keterbukaannya menerima mahasiswa KKN IPMAFA.
“Kecamatan Juwana sangat Welcome dengan kedatangan adik adik mahasiswa KKN dari IPMAFA, silahkan bertanya kondisi disana untuk memperkirakan program apa yang akan adik adik buat,” tuturnya.
Hal serupa disampaikan oleh perwakilan Camat Keling Jepara, Lulut Andi Ariyanto, ST, sebagai Sekretaris Kecamatan Keling.
“Kami sangat menerima kehadiran mahasiswa KKN IPMAFA, tahun kemarin mayoritas desa di Kecamatan Keling sudah ditempati untuk KKN, dan tahun ini disapu bersih. Semoga hasil KKN nantinya juga memuaskan seperti tahun kemarin,” tambahnya.
Warek III IPMAFA, Wakhrodi, MSI juga menyampaikan dalam sambutannya bahwa saat ini derajat kehidupan masyarakat sudah mulai naik, mahasiswa dikampung-kampung sudah banyak dan biasa.
“Yang harus kalian lakukan disana adalah memberikan lebih dari sekedar pengetahuan dan informasi karena saat ini di Google sudah sangat banyak. Yang harus kalian berikan adalah masyarakat mendapat pengalaman dan pendampingan, itulah yang tidak mampu diberikan oleh Google,” tambahnya.
Ia menambahkan agar mahasiswa menggunakan teknik identifikasi dengan serius, gunakan Metode ABCD dengan tepat, sehingga aset yang ada dalam masyarakat lebih bermanfaat lagi kedepannya.
“KKN adalah proses mengabdi dan belajar. Kalian tidak boleh baperan, kalau ada nasihat diterima di rasakan, diterima di rasakan, itu nantinya yang akan membuat kalian menjadi lebih dewasa dan menjadikan KKN kalian menjadi bermanfaat,” pesannya.
Wakhrodi mengingatkan bahwa Mahasiswa IPMAFA adalah mahasiswa santri, lakukan norma – norma yang belaku di IPMAFA ditempat kalian mengabdi.
“Kalian adalah mahasiswa pesantren, representasikan mahasiswa pesantren dengan semestinya. Standar perilaku tidak boleh lepas dari standar pesantren. Perkenalkan wajah IPMAFA sesuai dengan semestinya, jaga norma-norma yang ada di IPMAFA,” tambahnya.
Diakhir sambutan Wakhrodi menyampaikan harapannya agar KKN tahun ini bisa berjalan sesuai dengan rencana.
“Selamat Ber KKN, selamat mengabdi, selamat belajar. Semoga KKN tahun ini bisa lancar, sukses dan mendapatkan hasil sesuai harapan,” Pungkasnya. (Aen-2)