Oleh Amirul Khair
Dalam setiap kesempatan, Bupati HT Erry Nuradi dan Wakil Bupati H Soekirman selalu mengumandangkan sangat terbatasnya dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) yang tidak sebanding dengan kebutuhan pembangunan yang memiliki luas wilayah 190.000 kilometer persegi dengan populasi sekira 600.000 jiwa tersebar di 17 kecamatan dan 432 desa atau kelurahan.
Tuntutan pembangunan di setiap perdesaan saat tinggi, terlebih Sergai merupakan kabupaten yang baru dimekarkan dengan usianya yang menginjak 7 tahun pada 7 Januari 2011. Mengandalkan APBD semata untuk mempercepat pembangunan sangat mustahil bagi Sergai. Mau tidak mau, harus ada kreativitas dan inovasi program untuk menjawab kebutuhan akan pembangunan.
Wakil Bupati H Soekirman secara terbuka pada seminar dan lokakarya DPRD Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) 22 Desember 2010 lalu mengakui kemampuan keuangan Pemkab Sergai sangat terbatas dalam memenuhi keinginan dan aspirasi masyarakat untuk membiayai pembangunan di segala bidang.
Ubah Potret Desa
Sebagai salah satu upaya untuk mengatasi kebutuhan pembangunan ini, ungkap Soekirman, PNPM-MP diharapkan dapat melengkapi kekurangan tersebut dengan melibatkan partisipasi masyarakat dan pihak ketiga. Bagi Sergai, pelaksanaan PNPM-MP di daerah Tanah Bertuah Negeri Beradat ini sangat membantu laju pembangunan yang mampu mengubah potret desa lebih bersahaja, karena PNPM-MP merupakan gaya pembangunan ala masyarakat yang langsung disesuaikan dengan kebutuhan mereka tanpa intervensi pihak pemerintah.
Secara kualitatif, hasil pembangunan PNPM-MP banyak dinilai lebih baik dibandingkan dengan proyek pembangunan APBD yang dilaksanakan pihak pemborong, sehingga PNPM-MP sangat layak dijadikan sebagai barometer gaya pembangunan di Indonesia dengan manfaat menutup kran pola-pola pembangunan yang merugikan negara.
Dari data yang dipaparkan Soekirman, fakta PNPM-MP mampu mengubah potret desa di Sergai menjadi lebih bersahaja terlihat dari hasil pembangunan serta penerima manfaat dari PNPM-MP tersebut.
Untuk tahun 2010 saja, PNPM-MP di Sergai mampu mendanai 163 desa dengan total proyek fisik dan nonfisik sebanyak 145 jenis kegiatan dengan capaian membangun jalan sepanjang 61.909 meter dan irigasi sepanjang 21.507 meter, ditambah pembangunan jembatan sebanyak 11 unit dengan panjang total 134 meter.
Untuk bangunan pelengkap seperti gorong-gorong, bronjong, tembok penahan tanah, dan parit tepi jalan, lewat PNPM-MP telah terealisasi sepanjang 26.569 meter serta terpenuhinya kebutuhan air bersih dengan pembangunan sarana air bersih sebanyak 21 unit.
PNPM-MP juga berhasil memberdayakan potensi perekonomian masyarakat lewat pelatihan-pelatihan keterampilan hidup (life skills) seperti, menjahit, bordir, perbengkelan, pengolahan makanan, simpan-pinjam perempuan (SPP) sekaligus sektor kesehatan balita.
Khusus PNPM-MP pola penanganan dampak krisis tahun 2010 menghasilkan pembangunan luar biasa di empat kecamatan, yakni Dolok Merawan, Dolok Masihul, Serba Jadi, dan Pantai Cermin.
Di Dolok Merawan, pengerasan jalan berhasil membangun sepanjang 1.000 meter dan saluran parit pasangan batu sepanjang 1.500 meter. Sedangkan di Dolok Masihul berhasil dibangun jalan telpord sepanjang 803 meter, serta 1.000 meter pengerasan lapen di Pantai Cermin.
Memenuhi kebutuhan bagi sektor pertanian di Serba Jadi, PNPM-MP berhasil pula membangun saluran irigasi pasangan batu sepanjang 1.180 meter ditambah saluran parit pasangan batu sepanjang 1.200 meter.
Sedangkan dari penerima manfaat, papar Soekirman, sebanyak 45.009 rumah tangga miskin (RTM) dari 46.578 RTM merasakan manfaat PNPM-MP dengan serapan tenaga kerja sebanyak 3.572 orang sehingga program ini selain menciptakan lapangan pekerjaan juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Komitmen Sergai
Menyadari penting serta besarnya manfaat dalam memacu laju pembangunan yang merata dan menyentuh substansi kebutuhan masyarakat, Pemkab Sergai memiliki komitmen cukup tinggi untuk memudahkan serta menyukseskan PNPM-MP dengan harapan bisa terus berlangsung sampai tahun 2014.
Komitmen ini disahuti Pemkab Sergai dengan memberikan dana BLM dalam bentuk dana cost sharing dari APBD tahun 2010 senilai Rp 6,150 miliar yang mengalami peningkatan dari tahun 2009 senilai Rp 3,980 miliar dan tahun 2011 senilai Rp 4,820 miliar ditambah dana cost sharing PNPM integrasi senilai Rp 1 miliar.
Pelaksanaan PNPM-MP di Sergai tidak bisa dilaksanakan secara otodidak dengan mengandalkan kemauan yang kuat saja. Meski pemerintah tidak dibenarkan melakuan intervensi dalam pengelolaan dana PNPM-MP, Pemkab Sergai sangat serius memasilitasi para pelaku yang terlibat dan pengelolaan PNPM-MP. Di antaranya, melalui Badan Pemberdayaan Masyarakat Perdesaaan dan Pemerintahan Desa (BPMPD) yang telah membekali para pelaku PNPM-MP dengan membedahnya lewat semiloka DPRD serta pelatihan bagi setrawan dan penanggung jawab operasional kegiatan kecamatan (PJOK) dan lain sebagainya.
Semoga PNPM-MP terus bergulir dan mampu mengubah potret desa di Sergai lebih bersahaja dengan manfaat bagi masyarakat terutama meningkatkan kesejahteraan mereka.
Sumber: Fasilitator Masyarakat