Keluarga Mathaliul Falah, tanggal 20 Oktober 2015 mengadakan dengar pendapat pengembangan kurikulum PIM di kampus Staimafa. Acara yang diprakarsai oleh pengurus KMF Pusat tersebut ditujukan untuk menjaring masukan dari alumni dan masyarakat terkait kurikulum Perguruan Islam Mathaliul Falah (PIM). Hadir dalam acara tersebut kalangan ulama, tokoh masyarakat, praktisi pendidikan, pejabat Departemen Agama yang kesemuanya merupakan aluimni PMI lintas angkatan. Selain itu juga hadir pewakilan dari wali murid PIM.
Dalam sambutannya, Ketua KMF H. Imam Aziz mengharapkan kepada para alumni dan masyarakat kiranya dapat memberikan masukan secara fair dan jujur tentang Kurikulum PIM, khususnya dalam menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks. Pasti ada yang perlu disempurnakan dari setiap sesuatu, meskipun itu sudah dianggap dan diyakini baik, tegas Imam Aziz.
KH. Aniq Muhammadun dalam pandangannya mengatakan bahwa secara substansi, kurikulum PIM sudah sangat baik dan bahkan melebihi kurikulum pendidikan setingkat yang ada di Indonesia, tetapi mengapa output yang dihasilkan zaman dulu dan sekarang seakan ada penurunan. Ini menunjukkan bahwa ada aspek metodologi pengajaran yang perlu dikaji dan dikembangkan lagi.
Sementara itu KH Abdul Ghoffar Rozin mengusulkan agar spesialisasi tujuan pendidikan sudah dapat difkuskan sejak awal sehingga arah pendidikan PIM bisa lebih jelas. Misalnya sejak awal tingkat aliyah, para siswa sudah dispesialisasikan untuk mendalami fiqh atau ushul fiqh. Dengan begitu metode yang dikembangkan bisa lebih fokus dan intensif kepada tujuan yang diinginkan.
Menurut KH Asnwi Rahmat, Pembantu Direktur Akademik PIM, acara tersebut cukup penting karena memberikan masukan-masukan teknis bagi pengembangan kurukulum PIM ke depan sehingga kurikulum yang diharapkan bisa sesuai dengan tuntutan zaman dan lebih mudah diimplementasikan pada lembaga-lembaga pendidikan yang dikelola oleh alumni atau yang ingin berafilisasi ke PIM.