Pemimpin Rakyat

jamal-mamurPILKADA 2017 bertujuan melahirkan pemimpin rakyat. Contoh utama pemimpin rakyat adalah Nabi Muhammad saw yang mempunyai sifat-sifat utama, yaitu jujur (shidiq), dapat dipercaya (amanah), komunikatif (tabligh), dan terus-menerus meningkatkan kecerdasan dengan banyak menimba ilmu selama hayat masih di kandung badan (fathanah).

Shidiq dan amanah adalah simbol integritas moral dan kredibilitas yang menjadi fondasi utama. Tabligh dan fathanah adalah simbol profesionalitas dan produktivitas.

Kedua syarat ini menjadi kunci kemajuan sebuah bangsa. Integritas moral tanpa profesionalitas akan membuat bangsa mengalami kemunduran, sedangkan profesionalitas tanpa integritas moral akan menghancurkan fondasi bangsa. Selain empat sifat tersebut, KH A Mustafa Bisri (2015) menjelaskan sifat-sifat Nabi yang lain yang dikutip dari Alquran.

Pertama, tidak tega melihat penderitaan umat. Nabi akan melakukan segala hal yang bisa menghilangkan penderitaan umatnya. Sedekah, zakat, dan infak adalah salah satu ajaran Nabi yang mendorong kerja sama dan tolong-menolong antarsesama.

Kedua, proaktif mengembangkan potensi umat, baik potensi spiritual, intelektual, maupun ekonomi. Nabi ingin umatnya menjadi kuat yang mampu memberikan kemanfaatan besar bagi orang lain, bukan umat yang menjadi beban orang lain. Ketiga, mempunyai rasa kasih sayang yang sangat besar kepada umat Islam.

Sampai menjelang wafatnya, Nabi Muhammad masih ingat umatnya. Kecintaannya yang dalam , membuat Nabi berjuang untuk mengeluarkan umatnya dari kegelapan menuju cahaya yang disinari petunjuk Allah. Sifat-sifat ini menunjukkan Nabi sebagai pemimpin sejati yang pengaruhnya sangat luas sampai sekarang. Sifat inilah yang seyogianya diwarisi oleh penerusnya.

Denyut nadi pemimpin rakyat selalu bersama rakyat. Hal ini sesuai adagium agama tasharruful imam ala ar-raiyyah manuthun bil mashlahah, yakni kebijakan seorang pemimpin harus berkelindan dengan kemaslahatan rakyat. Jangan sampai seorang pemimpin berdusta dan berkhianat kepada rakyatnya.

Saat kampanye menjanjikan program-program manis buat rakyat, tapi setelah terpilih lupa janjinya dan hanya mengurus keluarga dan tim suksesnya. Rakyat ditelantarkan dan dijadikan sapi perahan. Pemimpin seperti ini harus dihilangkan dari bumi Indonesia karena menyebabkan kemunduran dan kehancuran bangsa. Ada beberapa indikator pemimpin rakyat sejati.

Pertama, selalu menyerap aspirasi rakyat dengan benar dengan cara memperbanyak kunjungan kerja untuk mendengar keluhan dan aspirasi rakyat serta melihat langsung realitas nyata di masyarakat.

Pemimpin rakyat tidak hanya duduk manis di depan meja, mendengar laporan dari para pembantunya tanpa melihat langsung kondisi yang ada di lapangan. Kedua, menyusun dan menetapkan program, kegiatan, dan anggaran yang berpihak kepada rakyat sesuai dengan tingkat urgensi dan efektivitasnya.

Jika di Indonesia sektor yang sangat membutuhkan pertolongan adalah pertanian dan kelautan, maka program, kegiatan, dan anggaran harus difokuskan untuk bidang ini. Ketiga, menegakkan keadilan di semua aspek kehidupan. Keadilan adalah menegakkan aturan tanpa diskriminasi dan memberikan hak kepada orang-orang yang berhak.

Keadilan ekonomi dan hukum adalah prioritas bagi pemimpin sejati. Keempat, memberantas korupsi. Korupsi adalah musuh utama bangsa. Korupsi menjadikan sebuah bangsa tidak kompetitif, merusak moral, menghancurkan generasi masa depan, dan menyebabkan kemiskinan merajalela.

Kelima, meningkatkan kualitas pendidikan sebagai investasi paling berharga di masa depan. Pendidikan sangat menentukan daya saing bangsa di masa depan. Jika pendidikan maju, maka akan tersedia sumber daya manusia yang berkualitas tinggi yang mampu membawa bangsa ke arah kemajuan di segala bidang.

Lima indikator pemimpin sejati di atas seyogianya menjadi parameter utama para pemimpin sekarang dalam menjalankan roda pembangunan. Dalam konteks pilkada 2017, lima indikator itu seyogianya menjadi referensi rakyat Indonesia dalam menentukan pilihannya supaya lahir pemimpin sejati yang diidamidamkan. (10)

Penulis adalah Ketua Prodi Zakat Wakaf Ipmafa Pati, Wakil Ketua PCNU Pati

Sumber: Suara Merdeka