Dalang
Dalam kosmologi manusia Jawa, dalang menjadi rujukan tentang tata nilai dan pengatur ritme yang mampu memberikan visi dalam kisah-kisah kehidupan. Dalang, dalam artian harfiah, merupakan seorang yang mengomando pementasan wayang. Sebagai orang yang memainkan lakon demi lakon, pada hakikatnya dalang mementaskan nilai-nilai kehidupan pada setiap kisahnya.
Merindukan Sosok Nasionalis Sejati
“Kemandirian yang jadi spirit perjuangan Kiai Sahal seyogianya dapat menggugah kesadaran bangsa ini” HARI Sabtu, 3 Mei 2014, KH MA Sahal Mahfudh telah 100 hari meninggalkan kita. Begawan fikih sosial dan bapak moral bangsa ini telah meninggalkan warisan intelektual dan sosial yang sangat berharga. Warisan intelektual tercermin dari karya sejumlah kitab, buku, dan makalah dalam […]
Politik ”Orang Baik”
Oleh Munawir Aziz INDONESIA membutuhkan orang-orang baik untuk kembali menghiasi kursi parlemen dan tampuk kepemimpinan presiden. Pemilu 2014 menjadi pertaruhan politik bagi warga negara. Ajang pemilu tahun ini, tak saja merombak peta kekuatan politik antarparpol, tapi juga menentukan arah kebijakan nasional. Gerbong politik di DPR mengalami perombakan dengan hasil akhir dari pertarungan politik anggota legislatif […]
Politik Kecemasan
Oleh: Munawir Aziz Panggung politik Indonesia saat ini menggunakan kecemasan sebagai lakon. Kecemasan hadir sebagai metafora untuk membayangkan sebuah bangsa yang gelisah, masyarakat yang gundah. Bagaimana tidak? Di tengah kepungan janji-janji, isu-isu tentang gerakan untuk menggagalkan pemilu bergulir. Usaha penggagalan ini adalah kontestasi antara kekuatan yang saling menyimpan dendam. Dua poros utama saling bertikai di […]
Politik Silsilah
Munawir Aziz, Peneliti Sejauh mana silsilah berfungsi sebagai amunisi politik dan legitimasi citra seorang tokoh? Dalam pertarungan politik pada awal 2014 ini, politik simbol dan pertautan silsilah menjadi penting untuk meningkatkan citra dan membangun legitimasi kultural. Jejak politik di negeri ini memberi ruang bagi kekuatan kultural untuk melapangkan jalan masuk ke istana negara.
Moral Akademikus Kita
Oleh: Munawir Aziz, Kasus-kasus plagiarisme yang marak terjadi menunjukkan keroposnya bangunan integritas akademikus dan intelektual. Konstruksi moral dan kekuatan integritas para akademikus pelan-pelan runtuh karena tradisi instan dalam menghasilkan karya. Dari lubang ini, muncul kasus-kasus penjiplakan yang dilakukan dosen, mahasiswa, bahkan agamawan.
Panggung Librisida
Munawir Aziz, Alumnus Sekolah Pascasarjana UGM Nalar apa sebenarnya yang mengukuhkan gerakan librisida? Pembantaian buku (librisida) dalam sejarahnya digerakkan oleh iktikad buruk memandang pengetahuan dan tipikal vandalisme. Membantai buku, dengan segala macam modelnya: merusak, membakar, melarang peredaran, hingga membubarkan paksa diskusi buku, merupakan catatan hitam dalam sejarah peradaban manusia, di mana pun dalam wangsa apa […]
Fikih Sosial Kiai Santun
Oleh: Jamal Ma’mur Asmani JUMAT dini hari, 24 Januari 2014, pukul 01.00 WIB, KH MA Sahal Mahfudh meninggalkan kita semua: santri, kiai, warga NU, dan bangsa Indonesia secara keseluruhan. Seluruh anak bangsa ini berduka cita atas kepulangan sosok pemimpin umat yang santun, sejuk, dan penuh dedikasi. Seluruh hidupnya didarmabaktikan demi kemajuan umat dan bangsa.
Tragedi Politisasi Bencana
Oleh: Munawir Aziz NEGARA kita saat ini sedang dilanda bencana. Memasuki tahun politik 2014, bencana datang bertubi-tubi menghajar ketenangan warga negeri ini. Bencana alam, lingkungan, juga keretakan pada ranah hukum dan politik menjadi tragedi bagi warga Indonesia. Bencana alam berupa banjir, tanah longsor, juga meletusnya Gunung Sinabung merupakan hantaman keras, di tengah langkanya gas dan […]
Refleksi: WISUDA SARJANA II STAIMAFA 2013
Oleh : Ahmad Dimyati, M.Ag Salah satu problem krusial yang dihadapi oleh sarjana di lingkungan Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI) adalah minimnya kreatifitas dan daya juang untuk berkompetisi. Hal ini ditunjukkan oleh orientasi sebagian besar lulusan PTAI masih berkeinginan menjadi Pegawai Negeri SIPIL (PNS) atau diterima sebagai pekerja formal pada sektor-sektor pekerjaan tertentu. Padahal kemampuan […]