Search
Close this search box.
Search
Close this search box.
Berita Terbaru

IPMAFA MENJADI TUAN RUMAH PELANTIKAN PENGURUS 17 LEMBAGA PCNU PATI

PELATIHAN BERKISAH: METODE KREATIF UNTUK MAHASISWA PIAUD IPMAFA

LPPM IPMAFA Gelar Workshop Penulisan Artikel Jurnal Internasional Bersama Prof. Dr. Ilyas Supena

Mahasiswa PBA IPMAFA Jadi Presenter dalam Seminar Internasional PPPBA 2024

SEMINAR GESTA SEASON 2: AI DALAM PENDIDIKAN, TRANSFORMASI BELAJAR, DAN TANTANGAN ETIKA AKADEMIK

Entrepreneurship Santri Menuju Kemandirian Bangsa
Share
WhatsApp
Facebook
Twitter

Halaqoh Entrepreneurship - Dr. Ali ShahabPesantren dan santri tidak bisa lepas dari dunia entrepreneurship. Karena pada dasarnya Islam dan Nabi Muhammad mengajarkan banyak hal tentang kewirausahaan.Kemajuan syiar Islam dari masa ke masa tidak terlepas dari sosok pedagang (entrepreneur) dari mulai zaman Nabi Muhammad SAW sampai sahabat Nabi yang memiliki profesi sebagai pedagang. Begitu juga dengan penyebaran Islam ke Indonesia yang tidak terlepas dari jasa para saudagar muslim yang mendakwahkan Islam.

Berangkat dari urgensi kewirausahaan tersebut, Pondok Pesantren Al-Roudloh Kajen Pati menyelenggarakan Halaqoh / Petemuan (15/12) kewirausahaan dengan mengangkat tema “Entrepreneurship Santri Menuju Kemandirian Bangsa” di auditorium STAI Mathali’ul Falah (STAIMAFA). Halaqoh yang mendatangkan beberapa narasumber ahli tersebut dilaksanakan berkat kerjasama Pondo Al-Roudloh dengan Kementerian Agama Wilayah Provinsi Jawa Tengah.

Empat narasumber yang bicara pada acara tersebut Dr. HM Ali Shahab, SE, MSI sebagai ekonom dan praktisi, Drs. H. Sholihin, MM dari Kementerian Provinsi Jawa Tengah, H. abdul Ghaffar Rozin, M.Ed, Ketua STAIMAFA, dan Riyoso, S.Sos, MM dari Disperindag Kabupatn Pati.

Partisipan yang hadir dalam acara tersebut mewakili berbagai unsur meliputi santri, dosen, ustadz, ormas, pimpinan koprasi, dan pengusaha kecil.

 Tujuan utama penyelenggaraan halaqoh iini adalah untuk memberikan wawasan enterprenurship pada para santri sekaigus spirit wirausaha dapat diwujudkan di kalangan santri dan lingkungan pesantren. Selain itu, kiat dan stategi para ahli untuk menjadi wurausahawan yang sukses akan sangat berguna bagi santri sehingga dapat hidup secara mandiri dan membangun masyarakatnya. Demikian yang disampaikan Bapak Asnawi Rochmat, Lc., pengasuh pondok Al-Roudloh, dalam sambutanny.

Pada kesimpulannya, para santri dituntut berfikir strategis, dinamis, kreatif dan inovatif sehingga dunia pesantren dan para santrinya dapat berkembang dan maju berkopetisi di dunia global.