PKSPK IPMAFA Gelar Diskusi Strategis: Penguatan Nilai Dasar Shalih Akram (NDSA) Sebagai Fokus Utama

Redaksi IPMAFA – Pusat Kajian Strategis dan Pengembangan Kampus (PKSPK) Institut Pesantren Mathali’ul Falah (IPMAFA) adakan kegiatan diskusi yang bertemakan “Strategi Penguatan Nilai Dasar Shalih Akram (NDSA) bagi Sivitas Akademika Institut Pesantren Mathali’ul Falah” pada Rabu & Kamis (5-6/06/24).

Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman dan implementasi NDSA sebagai ruh dan landasan moral spiritual bagi seluruh sivitas akademika IPMAFA. Nilai Dasar shalih akram (NDSA) merupakan nilai-nilai dasar yang menjadi fondasi bersikap dan berakhlak di Institut Pesantren Mathali’ul Falah untuk membekali seluruh sivitas akademika menjadi insan yang shalih dan akram.

Beberapa kali sudah banyak yang menyampaikan dan menguraikan nilai-nilai Pesantren yang patut menjadi rujukan. Namun dalam beberapa hal banyak yang belum terdokumentasikan. Sehingga dari Pusat Kajian Strategi dan Pengembangan Kampus (PKSPK) memiliki tugas besar dalam mengkaji kembali dan menyatukan serta mengkolaborasikan serpihan nilai yang patut dipertahankan di lingkungan IPMAFA.

Dalam pemaparan materinya, diskusi yang dipimpin ketua Pusat Kajian Strategis dan Pengembangan Kampus (PKSPK), Dr. Inayatul Ulya, MSI menyampaikan bahwa menuju tercapainya visi Institut Pesantren Mathali’ul Falah yaitu: “Menjadi Perguruan Tinggi Riset Berbasis Nilai-Nilai Pesantren” diperlukan refleksi mengenai peran NDSA sebagai motor penggerak IPMAFA menuju status sebagai kampus riset pada tahun 2025.

“NDSA yang terdiri dari nilai-nilai dasar seperti al-Khirs, al-Amanah, al-Tawadlu’, dan lainnya, telah sejauhmana menjadi fondasi karakter dan akhlak bagi sivitas akademika di IPMAFA,” tutur Inayatul Ulya.

Pembicara menekankan perlunya strategi penguatan dan internalisasi nilai-nilai tersebut, sehingga mendorong terciptanya lingkungan akademik yang produktif, inovatif, dan beretika. Dengan menjadikan NDSA sebagai dasar dalam setiap aktivitas akademik dan penelitian, diharapkan dapat mencapai visi sebagai perguruan tinggi berbasis riset yang unggul.

Diskusi tersebut diikuti tim riset PKSPK, diantaranya: Dr. Agus Syakroni, M.Pd, Dr. Jamal Ma’mur, MA, Kamilia Hamidah, MA, Fakhrurrozi, MA, Siswanto, MA, Hasan Labiqul Aqil, MA, dan staf PKSPK Aizzatul Laili, S. Pd.

Dalam diskusi tersebut menyepakati beberapa hal terkait strategi penguatan NDSA di Institut Pesantren Mathali’ul Falah, diantaranya bahwa untuk menentukan strategi penguatan NDSA di IPMAFA perlu mengadakan kajian lanjutan yang secara spesifik mengkaji refleksi peran NDSA sebagai spirit dan motor penggerak tercapainya visi besar perguruan tinggi.

Selain itu perlu dilakukan penggalian kembali sejarah lahirnya NDSA serta bagaimana perkembangannya hingga saat ini, sejauhmana nilai-nilai dalam NDSA tersebut telah terinternalisasi dan mampu menciptakan insan-insan shalih akram (individu yang memiliki kedalaman keilmuan agama, moral yang tinggi, serta kompetitif terhadap perkembangan zaman).

Menurut Inayatul Ulya, beberapa kajian tersebut diperlukan sebagai fondasi untuk menentukan arah dan strategi IPMAFA dalam mencapai visi perguruan tinggi tahun 2025.

“Banyak tantangan besar menunggu dalam rangka mentransformasikan tradisi pesantren ke inovasi modern, sambil tetap mempertahankan nilai-nilai fundamental pesantren. Strategi yang diusulkan termasuk pengembangan program akademik yang lebih inklusif, peningkatan fasilitas riset, serta memperluas kolaborasi dengan institusi nasional dan internasional, sebagaimana komitmen IPMAFA untuk mengintegrasikan tradisi keilmuan pesantren dengan tuntutan perkembangan zaman, mewujudkan pendidikan tinggi yang unggul dan relevan,” ungkapnya.

Diskusi ini diakhiri rencana tindak lanjut untuk mengagendakan acara lanjutan PKSPK, yaitu Branstorming NDSA yang akan menghadirkan beberapa pihak yang berkompeten dalam rangka merumuskan strategi yang tepat terkait internalisasi NDSA bagi seluruh sivitas akademika IPMAFA menuju tercapainya visi menjadi perguruan tinggi riset berbasis nilai-nilai pesantren tahun 2025.