Margoyoso, Pati (Senin, 21/10/13). Entrepreneurship menjadi sorotan terkini pasca krisis ekonomi yang melanda Indonesia. Hal ini dijadikan sebagai salah satu isu prioritas bagi kampus muda seperti STAI Mathali’ul Falah (STAIMAFA) Pati. “Entrepreneurship di sini tidak hanya dimaknai sebagai upaya mengkapitalisasi sesuatu untuk dijadikan uang”, demikian ungkap Gus Rozin saat memberikan sambutan. Lanjutnya, “Sebagaimana tercantum dalam visi STAIMAFA yakni menjadi perguruan tingggi riset berbasis nilai-nilai pesantren, berarti kampus ini dibangun tidak hanya berdasarkan wangsit saja, tetapi juga mulai dikembangkan lewat riset sederhana di bidang sosial dan tetap berpijak pada nilai-nilai luhur pesantren”.
Untuk itu dalam acara talkshow “Peran PTAIS Dalam Pengembangan Masyarakat Desa Tertinggal” yang dihadiri oleh dua tamu istimewa: DR (Hc) Ir. H. Helmi Faishal Zaini dan H. Rhoma Irama. Diharapkan keduanya mampu memperkaya perspektif agar PTAIS memiliki peran aktif dalam membangun daerah tertinggal.
H. Helmi Faishal Zaini selaku Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal, dalam paparannya menyoroti tentang peran pendidikan Islam dan kebijakan pemerintah. Menurutnya, pendidikan Islam memiliki tiga aspek penting dalam membangun masyarakat yaitu: membangun masyarakat intelektual, membangun masyarakat sosial dan terakhir adalah membangun masyarakat spiritual.
“Basic dari mahasiswa harus dimanfaatkan sedemikian rupa sesuai dengan disiplin ilmu masing-masing,” tekan Pak Menteri yang mendapat gelar sebagai Menteri Termuda dalam jajaran kabinet RI ini. “Jika melihat zigma sumber daya alam Indonesia dibandingkan dengan zigma penduduknya, seharusnya tidak ada penduduk miskin di Indonesia”, ujar Pria kelahiran Cirebon ini. Memang benar, terbukti Indonesia merupakan penghasil sawit terbesar di dunia, ditambah dengan penghasil kopi yang menduduki peringkat ketiga dan coklat pada peringkat keempat. “Kalau mau kaya, Indonesia harus bisa mengembangkan industri hilirnya karena industri hilir menyumbang pendapatan sebesar 75%”, tambahnya.
Faishal Zaini juga menyatakan bahwa untuk saat ini pemerintah sedang konsen terhadap pemenuhan air bersih di daerah tertinggal. Tentunya ini dirasa masih sangat sulit dilakukan mengingat perlunya pemetaan terhadap daerah-daerah yang memiliki indikasi sebagai daerah tertinggal.
Menutup rangkaian acara tersebut, terdapat momen penting yang ditunggu-tunggu yaitu penandatanganan MOU (memorandum of understanding) antara Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal dengan STAIMAFA. Pada dasarnya telah terjadi kesepahaman antara kedua belah pihak dan akan segera ditindaklanjuti dengan perjanjian kerja sama. (Rhani)