Redaksi IPMAFA – Rektor Institut Pesantren Mathali’ul Falah (IPMAFA), K.H. Abdul Ghofarrozin, M.Ed menjadi narasumber dalam The 1st International Conference on Pesantren and Islamic Studies (ICoPIS) 2024 yang diselenggarakan di Auditorium KH. Nawawi Shiddieq, Institut Agama Islam Annawawi Purworejo, Kamis, (6/6/2024).
Konferensi ini mengusung tema “Pesantren as a Basis for Islamic Studies in The Changing Indonesian Context. The Existence and Development of Pesantren in The Era of Artificial Intelligence.”
Dalam konferensi tersebut, Gus Rozin menyampaikan pandangannya mengenai peran pesantren sebagai basis studi Islam di Indonesia yang terus berkembang dalam era kecerdasan buatan. Ia menekankan pentingnya pesantren untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi tanpa meninggalkan nilai-nilai tradisional yang menjadi dasar pendidikan di pesantren.
“Pesantren harus mampu berinovasi dan memanfaatkan kecerdasan buatan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, namun tetap menjaga esensi dan nilai-nilai keislaman yang telah diwariskan oleh para ulama,” papar Gus Rozin.
Usai menjadi narasumber, Gus Rozin yang juga menjabat sebagai Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Tengah, juga menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) antara IPMAFA dan Institut Agama Islam Annawawi. Kerjasama ini mencakup berbagai kegiatan dalam pengembangan pendidikan yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan Islam di kedua institusi.
“Kerjasama ini merupakan langkah strategis dalam memperkuat sinergi antara IPMAFA dan IAI Annawawi dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan dan penelitian di bidang studi Islam,” ungkap Gus Rozin usai penandatanganan MoU.
Acara ICoPIS 2024 dihadiri oleh berbagai kalangan, termasuk akademisi, peneliti, dan praktisi pendidikan Islam dari dalam dan luar negeri. Mereka berdiskusi dan berbagi pandangan mengenai eksistensi dan perkembangan pesantren di tengah dinamika perubahan yang dipicu oleh perkembangan teknologi modern.
“Dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan dapat tercipta inovasi-inovasi baru dalam sistem pendidikan pesantren yang relevan dengan kebutuhan zaman, serta mampu menjawab tantangan yang dihadapi oleh dunia pendidikan Islam di era kecerdasan buatan,” pugkas Gus Rozin.